BAB II
Geografis
Negara Philipina
Filipina adalah
sebuah negara republik
di Asia Tenggara,
sebelah utara Indonesia
dan Malaysia.
Filipina merupakan sebuah negara kepulauan. Negara ini terdiri dari 7.107 pulau. Filipina seringkali
dianggap sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara di mana pengaruh budaya
Barat terasa sangat kuat.
Filipina adalah negara paling maju di Asia setelah Perang Dunia
II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara
lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan
pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Saat ini
Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan
dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat.
Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis muslim di
sebelah selatan Mindanao,
pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New
People's Army) yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan
pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin meningkat,
dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan polusi laut. Filipina
juga mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah perkotaan akibat
kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan dan tingkat kelahiran yang
tinggi.
A.
Ibu
Kota Negara
Manila (Maynila
dalam bahasa Filipino) adalah ibukota dari Filipina.
Kota ini terletak di tepi timur Teluk Manila di pulau
terbesar dan terutara Filipina, Luzon. Meskipun ada beberapa tempat kemiskinan, kota ini
merupakan salah satu kota kosmopolitan dunia dan daerah metropolitannya
merupakan pusat ekonomi, budaya, pendidikan dan industri negara ini. Manila
sering disebut Mutiara Orient.
Manila adalah daerah metropolitan dengan penduduk lebih dari 10 juta
jiwa. Metropolis ini disebut Metro Manila, tapi sering hanya disebut Manila
oleh orang asing dan selain penduduk sana, terdiri dari 17 kota dan munisipal.
Artikel ini membahas kotanya;
lihat Metro Manila
untuk artikel tentang daerah metropolisnya.
Kota ini
merupakan kota terpadat kedua di Filipina setelah kota Quezon, bekas
ibukota Filipina.
Manila dan daerah sekitarnya dijadikan satu kesatuan sebagai Metro
Manila untuk mempermudah pengaturan daerah pertumbuhan super cepat ini.
Sekarang ini, kota dan metropolisnya berjaya sebagai pusat budaya dan ekonomi.
Tetapi kota ini juga mempunyai masalah over-populasi, kemacetan, polusi.
B. Kemerdekaan Philipina
Filipina
meraih kemerdekaan pada 4 Juli 1946. Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke
Kepulauan Filipina adalah rombongan pelaut Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand
Magellan, pada tahun 1521. Setelah itu, selama tiga abad lamanya, Filipina menjadi
jajahan Spanyol. Rakyat
Filipina melawan penjajahan tersebut, dan makin menguatnya penjajahan itu
menjadikan kekuatan Spanyol semakin lemah. Beriringan dengan itu, Spanyol juga
mengalami kekalahan dalam perang melawan AS pada tahun 1898, sehingga Spanyol
memutuskan untuk menjual Filipina kepada AS seharga 20 juta dollar. Sejak itu,
Filipina diperintah Amerika Serikat, dan dari tahun 1935 menjadi sebuah
persemakmuran di bawah Amerika Serikat. Periode Persemakmuran
itu dipotong Perang Dunia II, ketika Filipina berada di bawah pendudukan
Jepang. Akhirnya, Filipina memperoleh kemerdekaannya secara de facto pada 4
Juli 1946.
Filipina adalah negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina juga merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 7.107 pulau.
Filipina adalah negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina juga merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 7.107 pulau.
C. Agama
Penduduk Filipina mayoritas beragama
Katolik 80%, hal ini disebabkan Filipina
merupakan bekas jajahan Spanyol, dilanjutkan dengan Protestan 10%, hal ini karena Filipina
dijajah Amerika Serikat, dilanjutkan dengan Islam 5% yang mayoritas berada di Pulau Mindanao, lalu Buddha 2.5% yang merupakan penduduk
pendatang dari Korea Selatan, Republik Rakyat
China,
Malaysia, Singapura, Jepang, India, dan Vietnam. Sebanyak 0.4% menyatakan dirinya Atheis,[rujukan?] dan
2.1% beragama lain
D. Letak Geografis Philipina
Wilayah Filipina terletak di antara 5 derjat dan 21 derjat
Lintang Utara serta 117 derjat dan 126 derjat Bujur Timur. Batas-batasannya,
sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina dan Pulau Formosa (Taiwan), Sebelah
Selatan berbatasan dengan wilayah laut Kepulauan Indonesia, sebelah Timur
berbatasan dengan Samudera Pasifik, dan sebelah Barat berbatasan dengan Laut
Cina Selatan.
Filipina memiliki kurang lebih 7.107 pulau besar dan kecil,
dengan perkiraan luas wilayahnya sekitar 300.000 kilometer persegi. Pulau
terbesar di antara ribuan pulau tersebut adalah: Pulau Luzon, Pulau Mindanao,
Pulau Samar, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Negros, Pulau Visayan, Pulau
Palawan, Pulau Leyte, Pulau Bohol, dan Pulau Masbate.
Kota metropolitan Manila yang menjadi Ibu kota Republik
Filipina terletak di wilayah Selatan Pulau Luzon. Kota terpenting lainnya di
Filipina antara lain seperti Zamboanga, Davao, Tarlac, San Pablo, Batangas,
Legaspi, Iloilo, Ormoc, Naga, dan kota Calbayong.
E.
Keadaan Alam
Secara umum keadaan alam di negara Filipina tidak jauh
berbeda dengan Indonesia, begitu pula dengan corak penghidupan rakyatnya.
Melihat kota-kota di Filipina memang terasa ada perbedaan suasana karena lebih
kebarat-baratan, tetapi wialayah pedesaannya hampir tak berbeda dengan pedesaan
kita.
Wilayah Kepulauan Filipina memiliki kedalaman parit laut
sekitar 10.539 meter, atau yang terdalam di dunia, yang berlokasi di lepas
pantai timur Pulau Mindanao.
Kepulauan Filipina juga kaya dengan wilayah hutan lindung
yang masih asli di Luzon Utara dan Mindanao, daerah perbukitan, gunung-gunung,
jurang-jurang curam, dan lembah-lembah yang subur. Danau-danau terbesar di
Filipina terdapat Pulau Luzon, Danau Laguna de Bay, dan Danau Sultan Alonton di
Pulau Mindanao.
Karena keadaan alamnya termasuk subur, penduduk negeri ini
sebagaian besar memperoleh penghasilan dari bertani dan berkebun. Sawah-sawah
dijumpai hampir di semua kepulauan negeri itu.
F.
Iklim Di Filipina
Keadaan iklim di Filipina juga tidak berbeda jauh dengan
Indonesia, Iklim di Kepulauan Filipina termasuk wilayah yang dipengaruhi oleh
angin muson yang memberinya dua jenis musim, yaitu musim hujan antara juni
sampai Februari dan Musim Kemarau antara Maret sampai Juli. Di beberapa wilayah
hujan turun amat lebat, sementara di wilayah lainnya agak jarang. Angin yang
banyak membawa hujan adalah yang bertiup dari arah Barat Daya dan Barat Laut.
Sebaliknya, bila angin taufan muncul dari arah Utara serta Timur Laut, seluruh
wilayah Filipina mengalami penderitaan akibat serangnya.
Curah hujan tertinggi dialami Pulau Luzon. Curah hujan yang
menimpa kota Manila bisa mencapai 1.200 mm setahunnya. Curah hujan tertinggi di
Filipina mencapai 2.500 mm, dibandingkan dengan curah hujan tertinggi di negeri
Belanda misalnya hanya sekitar 750 mm setahunnya.
Bagi Filipina, angin taufan merupakan suatu bencana
nasional. Pada saat angin taufan berembus, gelombang laut yang membentur
pantai-pantai yang dilaluinya bisa mencapai 75 sampai 150 meter tingginya.
G.
Flora dan Fauna
Filipina, seperti halnya dengan Indonesia memiliki banyak
sekali jenis tumbuhan dan binatang liar. Pohon banyan dan palma tumbuh di
hutan-hutan rimba yang dilindungi dengan baik. Di sini juga terdapat phon bambu
serta sekitar 90.000 jenis tanaman tropis berbunga yang tumbuh di seluruh
kepulauan ini. Sementara itu, pohon kelapa merupakan kekayaan pantai-pantai
Filipina, terutama di wilaah Selatan. Karena itu salah satu komoditi ekspor
yang cukup penting bagi Filipina Selatan adalah Kopra.
Binatang liar utama yang ditemukan di kepulauan Filipina
adalah berbagai jenis ular dan kera, serta jenis-jenis binatang menyusui yang
lebih kecil. Filipina juga memiliki berbagai jenis burung, sementara hewan
piaraan yang utama di negeri itu adalah kerbau. Seperti di Indonesia,
kerbau-kerbau itu digunakan tenaganya untuk membajak sawah.
Sumber:
Syahbuddin Mangandaralam. 1988. Mengenal Dari Dekat Filipina Tanah Air
Patriot Pujangga Jose Rizal. Penerbit Remadja Karya. Bandung.
H. Budaya
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar
menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok.
Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang
terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat
tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama Parol. Semasa Natal, kebanyakan
masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka.
Organ
bambu
ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya
organ yang dibuat dari bambu di dunia.
I. Jumlah Penduduk
Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk
dengan jumlah 86,241,697 jiwa pada 2005. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon
dan Manila,
ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan.
Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang
aborigin Taiwan
dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan, Polinesia,
dan Spanyol/Amerika.
Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar
adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah
terpinggir dan populasinya tinggal 30 ribu jiwa.
Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa,
Amerika,
dan Asia Selatan.
Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia,
Korea,
dan Jepang.
Orang-orang Mestizo
adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6%
populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa. 95,9% penduduk Filipina
bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara untuk pria maupun wanita. Angka
harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita dan 66,44
untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 2,1% dan sekarang
Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya
tinggi. Filipina mempunyai kira-kira 92,2 juta penduduk menurut perkiraan
sensus 2009
J.
Peta Negara
K.
Adat Istiadat Philipina
Orang Filipina terbiasa menyapa dengan bersalaman.
Saat orang yang lebih muda bertemu dengan yang lebih tua, biasanya harus
mencium punggung tangan orang yang lebih tua sebagai rasa hormat. Wanita muda
di Filipina ketika bertemu dengan yang lebih tua harus mencium kedua belah
pipinya sebagai rasa hormat.
Beberapa suku asli di Filipina mempunyai cara salaman yang sangat
khas. Ketika selesai salaman mereka akan berbalik dan mundur beberapa langkah.
Ini mengartikan memberikan penjelasan bahwa mereka tidak menyimpan pisau di
punggung mereka. Mereka menganggap ini sebagai cara salaman yang paling benar
dan tulus.
Orang Filipina kebanyakkan memeluk agama Katolik Roma dan sebagian
kecil memeluk agama islam.
Orang Filipina sangat tabu angka 13 karena dianggap sebagai “dewa
jahat” yang melambangkan malapetaka dan bencana. Mereka juga tabu menerima dan
memberikan sesuatu dengan tangan kiri karena dianggap sebagai tangan yang
kotor.
Filipina dulunya adalah daerah kolonial Spanyol. Budaya di Filipina
kebanyakkan mendapat pengaruh dari Spanyol. Di Filipina tidak boleh minum arak
dan toko-toko juga dilarang untuk menjual arak.